Kategori

Film (1) Kids (1) Opini (1) Parenting (1) Puisiku (6) Random (1) Referensi (4) Sastra (1) Sex Education (1)

Rabu, 21 Februari 2018

Karena Menghina Itu, Jahat!

Saya lagi-lagi merasa miris dengan berita-berita yang berseliweran di media sosial,  kok kayaknya jadi kebiasaan yaa anak-anak melakukan tindak kekerasan, bahkan sampai memakan korban jiwa loh!  Kekerasan itu perbuatan yang tidak baik,  tapi selain kekerasan fisik ada juga perbuatan yang tidak kalah jahatnya, apa itu?  Menghina! 

Saya lagi mau cuap-cuap serius aja kayaknya kali ini.  Yap, menghina secara sadar atau tidak sadar sering sekali kita lakukan, baik hina fisik atau kelakuan. Misalnya nih "ih norak banget itu cewek, bajunya ga matching sama kerudungnya" atau "alah gendut dasar" atau "lu ngoroknya parah, kayak kereta api jadul"

What the hellKok jahat banget? 

Body shaming itu ga sopan banget. 

Kenapa gitu mesti komentarin fisik orang?   Basa-basi?  Mau nyari topik?  Mau mulai obrolan?  Tapi kok kampungan banget caranyaaa? 

Mungkin kamu-kamu pernah denger atau bahkan ngelakuin misalnya ketemu temen lama trus bilang "loh kok jadi jerawatan muka lu?" ; "gendutan yaa sekarang!" ; "kurus sekali ko bela" ; "pipi tembem amat"

Helloowww kalian gak asik! 
Nggak mikir kah gimana perasaan orang itu?  Apalagi kalo diucapin di depan umum,  mungkin kita ga ada niat apa-apa,  basa-basi aja tapi kita tidak tau loh gimana perasaan orang itu,  nanti giliran orangnya tersinggung dibilangnya baperan,  ga asik,  atau cuma becanda, eerrr.. becandanya gak luchu! 

Daripada ngomong gak berfaedah gitu mending gak usah diomongin kan yaa?

Saya tau banget rasanya, pernah nih waktu jaman sekolah dulu, jaman-jaman puber, ada temen yang komentarin fisik saya dibelakang trus ada temen yang nyampein, jlebbb itu dengernya malu banget, seketika kepercayaan diri jadi runtuh, sebagai anak perempuan remaja dikomentarin kayak gitu rasanya gimana yaa, gak nyaman aja. Sejak saat itu kalau mau ngapa-ngapain rasanya jadi minder dan sejak saat itu pula saya ngerasa gak nyaman kalau dekat-dekat temen yang komentarin saya itu.

Sebenernya anaknya sih baik, mungkin dia khilaf aja atau gak ada maksud apa-apa, wong saya juga sadar diri kok kalau emang fisik saya seperti itu tapi yaa kok kayaknya gak seharusnya aja dia mesti berkomentar kayak gitu, dan iya sampai sekarang saya nggak lupa tentang hal itu :)

Tidak, tidaakkk saya tidak dendam sama sekali, sakit hati juga tidak cuma ada kan yaa hal-hal yang tidak bisa kita lupa yang terjadi di kehidupan kita.

Biarlah orang dengan keadaan fisiknya masing-masing nyaman dengan keadaan mereka, mau gendut, mau kurus atau apapun itu ya udahlah yaa biar mereka yang jalanin, kalau misalnya yang gendut mau diet yaa alhamdulillah, ataupun kalau mau menyampaikan sampaikan dengan elegan misalnya "jangan terlalu banyak ngemil loh, ciki-cikian itu banyak micinnya gak bagus untuk tumbuh kembang otak kita" :')

Kita tidak tau loh seberapa banyak dan keras usaha mereka untuk bisa pede, diet untuk langsingan atau merawat kulit untuk menghilangkan jerawat itu.

So please, stop being the body shamer!

Selain body shaming ada hal lain yang juga nyakitin banget yaitu menghina orang lain karena status sosial, kecerdasan, atau pekerjaan. 

Sering kan kita liat ada sekumpulan orang yang bikin geng yang cuma mau bergaul dengan yang mereka rasa pantas,  seperti karena mereka kaya,  pinter,  cantik/ganteng atau gaul. 

Dan yang diluar definisi kesempurnaan menurut kaum yang sempurna itu,  cukup tau diri untuk hanya berkumpul dengan orang-orang yang bernasib sama. 

Ahh yang harus kita sadari bahwa luka walaupun tanpa darah tetaplah perih. Janganlah kita melukai orang lain dengan hinaan-hinaan secara sadar atau tidak sadar,  langsung atau tidak langsung yang mungkin kita lakukan. 

Dan untuk yang terhina,  percayalah bahwa walaupun kita biasa-biasa saja kita tidak boleh membiarkan orang lain mengoyak-ngoyak harga diri kita. 

Being success is the best of revenge :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar